Bakteri Berpendar Pendeteksi Arsenik
0 Comments Published by Villa Suite Home on Minggu, 12 Juni 2011 at 19.20.Bakteri Berpendar Pendeteksi Arsenik
Di seluruh dunia jutaan manusia terancam racun arsenik yang terkandung dalam air minum.Di Bangladesh saja, 30 persen dari 130 juta penduduknya terpapar racun tak kasat mata tersebut. Ilmuwan Jerman mengembangkan ujicoba sensor biologis yang bisa mendeteksi racun arsenik dalam air minum dengan cepat dan memakan relatif sedikit bahaya. Yakni, dengan bakteri yang bisa mengeluarkan cahaya.
Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) menyebutnya sebagai keracunan massal terbesar dalam sejarah. Pada tahun 1971, tak lama setelah Bangladesh merdeka, PBB menyediakan layanan pemboran sumur air minum. Saat ini hampir seluruh warga Bangladesh menikmati air sumur dalam yang bersih dan bebas bakteri berbahaya, dan tidak mengakses air dari permukaan tanah yang belum tentu bersih. Tapi tidak ada yang berpikir untuk terlebih dulu menguji air sumur dalam itu apakah terbebas dari zat-zat merugikan. Waktu itu, arsenik belum dikenal sebagai masalah. Bahkan, dengan adanya kasus Bangladesh ini, masyarakat internasional menjadi tahu bagaimana air yang tercemar arsenik dapat sangat membahayakan kesehatan manusia. Sejak saat itu, wilayah-wilayah yang berisiko mengandung arsenik dicari di seluruh dunia.
Racun Tak Terlihat
Bangladesh terletak di Teluk Bengali. Tanah di kawasan tersebut mengandung kadar arsen alami yang relatif tinggi. Organisme mikro juga ikut andil dalam membawa asam arsenit yang sangat beracun ke dalam air tanah. Zat beracun tersebut tidak terlihat, tidak berbau dan tidak berasa. Arsen atau pun populer dengan nama arsenik bisa menyusup ke dalam tubuh melalui air minum dan menumpuk di dalam tubuh.
Arsenikosis atau Penyakit Akibat Keracunan Arsenik
Kapan dan seberapa parah penyakit itu bisa muncul tergantung pada kadar arsenik dan seberapa lama air yang tercemar itu diminum. Kondisi kesehatan, gizi, umur dan jenis kelamin juga berpengaruh pada tingkat keparahan dampak penyakit tersebut. Biasanya penyakit itu memerlukan waktu antara sepuluh hingga 20 tahun, hingga gejala pertama Arsenikosis terlihat. Biasanya kulit terlihat noda-noda hitam, pada tangan dan kaki timbul benjolan, serta penyakit itu juga menyerang organ-organ dalam dan pembuluh darah. Jika seseorang terpapar arsenik kadar tinggi dari air minum dalam jangka waktu lama, orang itu bisa terkena penyakit kanker.
Bakteri Berpendar Si Penolong
Masih banyak orang yang sangat sulit diyakinkan bahwa air sumur yang dikiranya aman ternyata berbahaya. Dengan begitu, cara satu-satunya meyakinkan mereka adalah menguji kadar zat yang terkandung dalam air sumur. Namun metode pengujian kimiawi yang digunakan sangat mahal, rumit dan menghasilkan limbah beracun.
Kini terdapat inovasi pengujian arsenik yang lebih aman. Para ilmuwan Institut Penelitian Lingkungan Helmholtz dari kota Leipzig, Jerman, berhasil mengubah struktur genetik bakteri E. Coli sehingga bakteri tersebut bisa menghasilkan cahaya jika ada kontak dengan arsen. Bakteri itu memiliki gen turunan organisme mikro yang sangat peka terhadap arsen dan disilangkan dengan gen protein pelapor yang berpendar. Mekanisme cahaya yang dimiliki membuat bakteri itu berpendar ketika mempertahankan diri dari zat arsen yang mendesaknya. Intensitas cahaya yang dikeluarkannya pun ditentukan dari kadar arsen yang menyentuh bakteri tersebut.
0 Responses to “Bakteri Berpendar Pendeteksi Arsenik”
Posting Komentar